Mengenal Miliarder Muda Pebisnis Ikan Salmon dari Norwegia

Liputan6.com, Jakarta Sukses di usia muda tentunya jadi impian semua orang. Namun, kesuksesan tidaklah bisa diraih dengan mudah.

Tetesan peluh dan air mata, bahkan darah mungkin menjadi taruhannya. Tetapi kisah hidup milioner muda seperti Gustav Magnar bisa dijadikan sebagai inspirasi sekaligus motivasi dalam mencapai kesuksesan. 

Lalu, Siapa itu Gustav Magnar?
Nama Gustav Magnar Witzoe telah menjadi perbincangan hangat sejak tahun 2013 silam. Pria kelahiran Froya, 26 tahun silam ini dikenal sebagai salah seorang miliarder asal Norwegia.

Kekayaan itu diwariskan oleh sang ayah, Gustav Witzoe, pemilik perusahaan ikan salmon terbesar di Norwegia bernama SalMar. Saat ini, perusahaan telah memiliki budi daya ikan salmon di pantai lepas untuk pertama kalinya di dunia.

Ia pun dinobatkan sebagai miliarder muda terkaya ke-3 di dunia dengan total kekayaan sekitar USD2,7 miliar atau setara Rp 38,14 triliun (kurs Rp14.127 per dolar AS).

Dia memang terlahir dari orang kaya atau istilahnya kaya sejak kecil. Meskipun kaya raya, Gustav dikenal bukanlah orang yang sombong.

Penasaran seperti apa keseharian dan gaya hidup Gustav? Atau ingin meniru gayanya untuk meraih sukses? Simak ulasan berikut, seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Bukan Terlahir sebagai Orang Kaya Raya

Perusahaan SalMar didirikan 2 tahun sebelum Magnar lahir. Kalau dilihat perusahaan ini masih seumuran jagung, belum bisa membuahkan hasil yang maksimal.

Tetapi berkat kerja keras sang ayah dan bantuan Gustav, SalMar berhasil berkembang dan menjadi salah satu perusahaan ikan salmon tersukses di dunia. Sejak duduk di bangku SMA, Gustav telah ikut berkontribusi dalam perkembangan bisnis sang ayah.

Dari sini, dia belajar bagaimana cara berbisnis dengan baik. Hasilnya pun tidak mengkhianati usaha. Kini, ia sukses mewarisi kejayaan usaha yang dirintis sang ayah dan dikembangkan Gustav.

2. Investor Muda di Perusahaan Startup dan Real Estate

Di usianya yang terbilang muda, Gustav tidak semata-mata mengandalkan kekayaan rintisan orang tuanya. Menurut situs Business Insider, Gustav juga ingin merintis perusahaan yang dia bangun sendiri dari hasil kerja kerasnya.

Hal itu dibuktikan dari penanaman saham di perusahaan startup bidang teknologi dan real estate, seperti Snapchat dan Airbnb.

Di balik kesibukannya menjadi pengusaha, ia tak lupa untuk menjalin relasi yang baik dengan sesama pengusaha lainnya. Buktinya bisa dilihat sendiri dari foto unggahan Gustav di Instagram.

3. Bukan Anak yang Suka Dimanja Orangtua

Gustav sudah menanggung tanggung jawab besar ketika dirinya berusia 19 tahun, saat sang ayah mewariskan perusahaan SalMar. Meskipun demikian, Gustav tidak mau menjadi anak yang manja dan hanya mengandalkan kekayaan orang tua saja.

Dirinya kerap harus menghadiri meeting di sana-sini demi perkembangan bisnis ikan salmon sang ayah. Hasil jerih payah dari bisnis digunakan untuk hal-hal yang positif, seperti bermain golf, menghadiri pameran fesyen, ataupun makan malam bersama keluarganya.

4. Paling Hobi Travelling


Sama seperti anak muda lainnya, Gustav juga ingin masa mudanya terlihat lebih indah. Di tengah-tengah kesibukan, ia menyempatkan diri untuk travelling ke beberapa negara di dunia. Wisata alam yang menjadi favoritnya adalah pantai, seperti kebanyakan unggahannya di media sosialnya.

5. Bukan Orang yang Narsis di Media Sosial

Gustav sudah memiliki akun Instagram sejak tahun 2013 silam, tetapi dirinya tidak terlalu memamerkan apa pun di sana. Foto yang diunggahnya pun tidak mencapai ratusan foto.

Sangat jauh berbeda dengan anak-anak muda seumurannya yang mungkin sudah memiliki ratusan bahkan ribuan foto yang menunjukkan eksistensinya.

Tampaknya Gustav memang low profile terhadap kehidupan pribadinya. Dirinya bahkan tidak pernah terlihat sedang berkomunikasi dengan awak media dalam sesi wawancara khusus dan lainnya.

Jangan Mengandalkan Kekayaan Orangtua

Sama seperti Gustav Magnar, kita juga diajarkan untuk tidak terlalu mengandalkan kekayaan orangtua. Kalau ternyata kita terlahir dari orangtua yang serba berkecukupan, setidaknya daripada berfoya-foya, lebih baik ciptakan gebrakan terbaru di dunia bisnis agar apa yang diwariskan orangtua dapat berkembang dan sukses di masa mendatang.
Sumber:Liputan6.com
Share:

Recent Posts